Popongan, Menjadi perangkat desa dahulu dengan cara pemungutuan suara
atau lebih dikenal dengan istilah cobolsan, namun dengan perkembangan jaman
berdasarakan peraturan yang ada dilakukan perubahan tata cara pengisian
kekosongan perangkat desa. Sekarang ini pengisian kekosongan perangkat desa
dilakukan dengan cara ujian seleksi yang dilakukan didesa.
Desa popongan telah melakukan ujian seleksi perangkat desa yang
diketuai oleh Bapak Tri Haryanto untuk mengisi kekosongan Bayan Gegunung (RW 2)
pada tanggal 15 Februari 2016 yang diawasi langsung oleh Bapak Drs. Bambang
Sugiri, M.Si selaku Camat Banyuurip dan Muspika, mengingat
fungsi mereka sebagai pengawas, fasilitator, sekaligus pembimbing untuk
mengadakan pengisian perangkat desa. Peserta ujian seleksi ada enam orang,
empat orang laki-laki dan dua orang perempuan: Bejo Suyanto, Wakhidin, Abdi
Prasetyono, Maryadi, Eva Arif, Inin Yuyun Yuningsih.
Tahapan yang dilakukan dalam pengisian
kekosongan perangkat desa diawali dengan pendaftaran bakal calon (balon)
perangkat desa, dilanjutkan dengan pemeriksaan administrasi, setelah dinyatakan
lolos tahap berikutnya balon perangkat desa diwajibkan melakukan ujian seleksi
yang dilaksanakan di Aula Balai Desa Popongan, ujian seleksi disini tidak hanya
melakukan ujian mengerjakan soal tertulis, namun balon juga diwajibkan
menyampaikan visi misi. Penilaian dalam ujian seleksi ada tiga nilai yang
diambil yaitu nilai ujian tertulis, nilai penyampaian visi misi, dan nilai dari
keaktifan dilingkungan desa Popongan dengan bukti ada surat keputusan (SK) dari
bapak Miftachuzamman selaku Kepala desa Popongan yang sekarang.
Tim penilai ada dua macam, tim
penguji penyampaian visi misi dilakukan oleh ketua RT yang ada di wilayah kerja
Bayan dan tim penguji ujian tertulis diambil dari warga yang bukan dari wilayah
kerja Bayan Gegunung. Pada saat koreksi nilai ujian tertulis dilakukan dengan
sangat transparan, dengan penilaian dengan komputer yang ditampilkan dengan
proyektor di layar besar. Jawaban ujian tertulis peserta akan dibacakan sendiri
oleh peserta yang didampingi oleh Bapak Faturohman, S.Pd petugas penilai dan
akan dicatat dikomputer oleh bapak Saifudin. Untuk penilaian penyampaian visi
misi tim penilai akan menuliskan nilai yang kemudian dimasukan kedalam amplop
yang dikumpulkan oleh bapak Budi Prasetyo, S.Pd, kemudian nilai dari
masing-masing tim penilai dimasukan kedalam komputer untuk dijumlahkan
semuannya sehingga didapat nilai tertinggi secara langsung.

Dari ujian seleksi ini yang mendapatkan nilai tertinggi saudari
Eva arif dengan nilai 95, 50 menyingkirkan pesaing lainnya, hasil selengkapnya
bisa dilihat dari grafik berikut: