Thursday, 28 April 2016

Ujian seleksi perangkat Desa yang Transparan

Popongan, Menjadi perangkat desa dahulu dengan cara pemungutuan suara atau lebih dikenal dengan istilah cobolsan, namun dengan perkembangan jaman berdasarakan peraturan yang ada dilakukan perubahan tata cara pengisian kekosongan perangkat desa. Sekarang ini pengisian kekosongan perangkat desa dilakukan dengan cara ujian seleksi yang dilakukan didesa.
Desa popongan telah melakukan ujian seleksi perangkat desa yang diketuai oleh Bapak Tri Haryanto untuk mengisi kekosongan Bayan Gegunung (RW 2) pada tanggal 15 Februari 2016 yang diawasi langsung oleh Bapak Drs. Bambang Sugiri, M.Si selaku Camat Banyuurip dan Muspika, mengingat fungsi mereka sebagai pengawas, fasilitator, sekaligus pembimbing untuk mengadakan pengisian perangkat desa. Peserta ujian seleksi ada enam orang, empat orang laki-laki dan dua orang perempuan: Bejo Suyanto, Wakhidin, Abdi Prasetyono, Maryadi, Eva Arif, Inin Yuyun Yuningsih.
Tahapan yang dilakukan dalam pengisian kekosongan perangkat desa diawali dengan pendaftaran bakal calon (balon) perangkat desa, dilanjutkan dengan pemeriksaan administrasi, setelah dinyatakan lolos tahap berikutnya balon perangkat desa diwajibkan melakukan ujian seleksi yang dilaksanakan di Aula Balai Desa Popongan, ujian seleksi disini tidak hanya melakukan ujian mengerjakan soal tertulis, namun balon juga diwajibkan menyampaikan visi misi. Penilaian dalam ujian seleksi ada tiga nilai yang diambil yaitu nilai ujian tertulis, nilai penyampaian visi misi, dan nilai dari keaktifan dilingkungan desa Popongan dengan bukti ada surat keputusan (SK) dari bapak Miftachuzamman selaku Kepala desa Popongan yang sekarang.
Tim penilai ada dua macam, tim penguji penyampaian visi misi dilakukan oleh ketua RT yang ada di wilayah kerja Bayan dan tim penguji ujian tertulis diambil dari warga yang bukan dari wilayah kerja Bayan Gegunung. Pada saat koreksi nilai ujian tertulis dilakukan dengan sangat transparan, dengan penilaian dengan komputer yang ditampilkan dengan proyektor di layar besar. Jawaban ujian tertulis peserta akan dibacakan sendiri oleh peserta yang didampingi oleh Bapak Faturohman, S.Pd petugas penilai dan akan dicatat dikomputer oleh bapak Saifudin. Untuk penilaian penyampaian visi misi tim penilai akan menuliskan nilai yang kemudian dimasukan kedalam amplop yang dikumpulkan oleh bapak Budi Prasetyo, S.Pd, kemudian nilai dari masing-masing tim penilai dimasukan kedalam komputer untuk dijumlahkan semuannya sehingga didapat nilai tertinggi secara langsung.


Dari ujian seleksi ini yang mendapatkan nilai tertinggi saudari Eva arif dengan nilai 95, 50 menyingkirkan pesaing lainnya, hasil selengkapnya bisa dilihat dari grafik berikut: